Kumpulan Puisi Karya Eza Avlenda
(546 Views) Juni 6, 2017 1:59 am | Published by adminSahaja Cintaku
Tak ada kata dariku
Tuk wakili hasratku
Ingin memetik dawai hatimu
Lantunkan syair cintakuKuharap cintamu
Menatap walau tak terlihat
Mendengar walau tak terucap
Merasa walau tak terungkapBerada di rembulan hatimu
Harap meraut dukaku
Merajut kisah bersamamu
Membisikkan pada sang waktuKuharap cintamu
Tersulam walau tak bersutra
Tertambat walau tak berjala
Teguh walau tak berpakuMalam ku menyerana
Coba menggurah renjana
Dari sepenggal lawatan sangkala
Sepuh denganmuKuharap cintamu
Harmoni walau kadang tak bernada
Memaklumi walau kadang tak terima
Peka walau tak terabaHanya aku bersila di kedera
Merengguk bahagia berdua
Tak ingin ada pintu terbuka
Untuk cinta keduaEza Avlenda
5 Juni 2017
Suamiku…Aku Istrimu…
Suamiku…
Aku istrimu…
Serahkan hidup dikepalanmu
Pisah dari ayah bundakuSuamiku…
Aku istrimu…
Yang selalu ingin kau cumbu
Tak ingin kau maduSuamiku…
Harap bijak tuturmu
Harap lembut lakumu
Harap ketenangan bersamamuSuamiku…
Kulukis lembaran kisah kita
Berjalan lewati titian masa
Merengguk suka menghajar dukaSuamiku…
Aku istrimu…
Keriput tlah menggerogoti wajahku
Uban tlah mengganti ikal mayangkuSuamiku…
Aku istrimu…
Kabut tlah mengotori korneaku
Guruh tlah memaki pendengarankuSuamiku…
Bila bertemu rentaku
hujamkan sabarmu
habisi gerammuSuamiku…
Bila putus nikmatku mendahuluimu
Kuharap kau mau menuntunku
Perlahan ucapkan khalimah syahduSuamiku…
Kuingin kau peluk ragaku
Tak tangisi kaku tungkaiku
Baluri aku dengan doamu
Eza Avlenda
28 Mei 2017
Berjibaku
Sunyi mengepung
Sendu terapung
Duka berkelakar
Tawa menghindarGagak datang menyalak
Memangsa kian galak
Tertawai aku
Yang menangis piluTerhunus lidah menghujam kalbu
Mengarak benci yang membatu
Wahai malaikat penjagaku
Pinjami aku catatanmuDalam sendiri berjibaku
Coba salami labirin waktu
Dalam rona syafak tengadah
Semilir angin mengaminkan doaYa Allah
Yang Menjadi Tumpuan
Aku tak tahu malu
Dalam diam kumengaduMalam kian terik
Tungkai makin ringkik
Bersandar pada gerimis
Basuhi dosa yang berbau amisYa Rahman
Ya Rahim
Ya Ghaffar
Ya QahharYang Maha Penangguh
Ampuni aku
Ulurkan waktuku tuk bertaubat
Boncengkan pula syafaatKutitipkan sepucuk harapan
Kepada Yang Maha Memberi Kebajikan
Jika tiba waktu ketetapan
Ku ingin dapatkan ketenanganEza Avlenda
31 Mei 2017
Ramadhan… Ajari Aku
Eza Avlenda
29 Mei 2017Ramadhanku…
Ajari aku cara berucap
Ajari aku cara mendengar
Ajari aku cara menatapRamadhanku…
Ajari aku cara bersikap
Ajari aku cara melangkah
Ajari aku cara menghambaRamadhan…
Ajari aku cara berucap
Ghibah seolah tradisi
Dzikir hanya sesekaliRamadhan…
Ajari aku cara mendengar
Bersegera ketika adzan
Agar tetap husnudzonRamadhan…
Ajari aku cara menatap
Butakan aku dari maksiat
Agar tak biasa jadi tabiatRamadhan…
Ajari aku cara bersikap
Di saat asa tak mau mendekat
Disaat budi tak beri syafaatRamadhan…
Ajari aku melangkah
Berdansa dengan pahala
Melenggang tinggalkan dosaRamadhan…
Ajari aku cara menghamba
Hanya pada Azza Wa Jalla
Menuai husnul khatimahRamadhan…
Kini kau hadir kembali
Santun sadarkan laku hati
Lerai semua khilaf diriRamadhan…
Sudah cukupkah kuambil manfaat
Di saat waktu tak memberiku tempat
Kau berlalu begitu cepat
Kanopi Mangrove
Masjidil Al Barokah di tepi pelabuhan
Anak-anak masih khusyu mengaji, tak hiraukan kapal motor bertingkat
Kulihat hutan mangrove
Bau amis menyeruak
Duduk di pinggir dermaga kayu profil
Akar kokoh di pasang surut
Anak nelayan mandi di perigi
Kapal-kapal kokoh menantang samudera
Tambak ikan dan kerambah
Mengitari muara
Riak gelombang mengusik dedaunan
Suara motor mengayuh perahu kadang lelah
Gelombang berlari ke tepian saling mendahului
Perahu yang masih dirajut
Buih putih menjauhi
Menyeruak di antara semak
Celah sempit
Indah sekali di sini
Akar kecil mengintip malu
Riak gelombang membelai dedaunan
Kami berhenti sejenak
Yang terdengar burung riang di antara kanopi hutan
Pohon melenggok dimainkan angin
Kami mengitari kembali
Tak ada nafsu di sini
Akar berbaris rapi
Gelombang besar menyambut gemuruh
Aku yang berkunjung di sini
Allah menciptakan lebih
Beradu gelombang
Aku menoleh ke sisi kiri
Ku pandangi buih
Anak remaja berselfie
Ada rumah pohon di pinggir muara
Dekat sampan nelayan
Terbaring malas berlantai papan
Hidup jauh dari ilusi
Kapal siap menantang samudera
Bertengger pongah tanpa rasa
Saying tersisa sedikit sampah
merah emas terpantul di kaca sang bayu
Nelayan bersiap pergi berlabuh
Mangrove berpola acakLailatul Qadar
Kemuliaan
Keberkahan
Kesejahteraan
KetetapanMalam seribu bulan
Malam penuh harapan
Malam yang dicari
Malam yang dinantiSepuluh malam terakhir
Malam-malam ganjil
Angin tak bergeming
Tak panas tak dinginAku memagut doa
Uraikan harap pinta
Pada Pemilik Segala
Tuk ampuni dosaEza Avlenda
31 Mei 2017Gadis Kecilku
Gadis kecilku
Malu-malu kau utarakan maksudmu
Coba yakinkan diriku
Harap kabulkan pintamuGadis kecilku
Dulu aku meragukanmu
Bulatnya tekadmu
Tuk berpisah darikuGadis kecilku
Kuantarkan menuju sekolahmu
Kau kan bertemu keluarga baru
Di asrama ini kau rayapi waktuGadis kecilku
Lelapkah tidurmu
Kenyangkah makanmu
Tersimpulkah senyummuGadis kecilku
Bila mendengar serakmu
Gundah menghardikku
Tuk segera menemuimuGadis kecilku
Suara lirih terdengar syahdu
Angin mengaamiinkan doaku
Semoga Allah ridhoi langkahmuRenyah kau bercerita
Pertanda kau baik-baik saja
Kutitipkan sekepal asa
Kutulis di dinding senjaDengkuran kalbu merindu
Pulas menyelimuti kalbu
Cinta menyekap rasa
Tunggu datang bahagiaWahai Yang Maha Tahu
Aku bersimpuh menghadapMu
Kuatkankan anakku
Tuk istiqamah selaluEza Avlenda
1 Juni 2017Masjid
Kutengok rupamu
Lusuh dan berdebu
Kotor lagi berbau
Tlah satu tahun berlaluAnak kecil riang berlarian
Sambut bulan ampunan
Seakan inilah tempat mereka
Tuk habiskan waktu bersamaKini jelang ramadhan
Kau mulai menawan
Panggilan kemenangan bersahutan
Banyak umat berdatanganWajahmu kian berseri
Ketika Banyak yang menghampiri
Coba bersihkan diri
Coba perbaiki hatiSang surya digulung senja
Saat berbuka telah tiba
Berkumpul wajah berseri-seri
Syukuri nikmat yang tlah diberiUsai penuhi dahaga
Segera tunai shalat berjamaah
Lanjut tadarus bersama
Hingga datang waktu isyaTunaikan qiyamul ramadhan
Diselingi pengajian
Harapkan ampunan
Selamat hari pembalasanJelang pertengahan ramadhan
Shaf mulai berpamitan
Sibuk siapkan panganan
Berburu pakaianTampak ramai dikejauhan
Bergelut dengan hiburan
Seakan inilah kesenangan
Tak hiraukan lagi seruan adzanEza Avlenda
2 Juni 2017Eza Avlenda, S.Pd., M.Si. adalah guru pada MTs Negeri 1 Bengkulu.
5 Komentar for Kumpulan Puisi Karya Eza Avlenda
Selamat atas karya puisinya Bu Eza. Rupanya guru IPA memiliki jiwa seni juga. Mantap!
Terima kasih pak Deni. Mencoba terus menulis pak…
Bagus sekali puisi-puisinya Bu Eza. Permainan kata-katanya sangat manis.
masih mencoba belajar menulis bu Sukarti. ayo bu…ikutan mengirim tulisan ke web agumapi yuk
Salut ???